Sistem Telepon. Teknik Elektro IST AKPRIND

SISTEM TELEPON
“Pengenalan Konsep, Perangkat Telepon, Hubungan Telepon yang Sederhana, Terminologi, Jaringan Lokal, Konsep Penyambungan, Penomoran, Pensinyalan”.

Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu syarat
mengikuti mata kuliah Dasar Telekomunikasi


 

Disusun oleh:

          Albertino Montero Soares    : 161041004
          Gusnel Adelius Sihite            : 161041049
          Indra Kristian                        : 161041013
          Elias Stefanus Tewa              : 161041018

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2017







BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGENALAN KONSEP
Telephone berasal dari Bahasa Yunani “tele” yang berarti jauh, dan “phone” yang berarti suara. Saat ini, pengertian telefoni (telephony), meliputi konversi sinyal-sinyal suara menjadi sinyal-sinyal listrik frekuensi-audio yang dapat dipancarkan melalui sebuah sistem transmisi listrik, dan dikonversikan kembali menjadi sinyal-sinyal tekanan suara pada ujung penerima. Definisi adalah penjelasan secara umum mengenai telepon. Selanjutnya akan dibahas mengenai sistem yang terdapat dalam sebuah telepon. Sistem inilah yang akan mendukung kinerja dari sebuah telepon.
Komunikasi suara atau pembicaraan jarak jauh pertama kali ditemukan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1847. Sehingga pada saat itu penyampaian berita melalui jarak yang jauh di luar jangkauan teriakan biasa bisa dilakukan.
Penemuan Bell merupakan suatu rangkaian penelitan ataupun teori-teori sebelumnya. Prinsip dasar telepon adalah, gelombang suara diubah menjadi gelombang listrik oleh mikropon, yang diteruskan melalui kabel dan di penerima diubah kembali menjadi gelombang suara oleh telepon. Dengan sistem ini pembicaraan dapat dilakukan melalui jarak yang jauh mencapai 20 km tanpa penguatan. Dengan menggunakan sistem penguat jarak pembicaraan mencapai ribuan kilometer bahkan kalau menggunakan sistem pengiriman lewat gelombang radio jarak yang dicapai bisa lebih dari itu.

B.     DASAR TELEPON
Dasar pembentuk sistem adalah sebuah pengirim, sebuah penerima, sebuah bel, sebuah kumparan induksi dan sebuah magnet untuk telepon magneto dan sebuah pemutar untuk telepon otomatis.

1.      Pengirim
Pengirim adalah pada dasarnya sebuah alat untuk mengubah sebuah gelombang suara dari pembicaraan menjadi arus listrik. Atau dengan kata lain pengirim merupakan sebuah transducer yang biasa disebut dengan mikropon.
Mikropon terdiri dari serbuk arang yang mengisi ruang diantara dua elektroda getar dan elektroda tetap, masing-masing dihubungkan dengan tiap ujung dari sebuah batere. Sementara jika gelombang suara datang, arus berubah-ubah. Hal ini akan menyebabkan mikropon mengirimkan arus bolak-balik. Arus ini nantinya diterima oleh penerima melalui sebuah saluran telepon.


Gambar 1. Mikropon


2.      Penerima
Penerima telepon dalah sebuah alat untuk memproduksi kembali gelombang suara dengan sebuah membran getar, yang dioperasikan oleh arus bicara. Arus bicara ini dikirim oleh pihak yang memanggil.

Gambar 2. Gelombang suara
3.      Magnit
Sebuah magnit dipakai untuk membangkitkan arus signal bolak-balik ke papan sambung. Bekerjanya dengan prinsip yang sama seperti generator biasa. Pada gambar terkihat arus gelombang sinus dibangkitkan dalam sebuah konduktor, yang berputar dengan kecepatan yang tetap ddalam medan magnet yang sama besarnya.
Untuk telepon magnit kita dapat membangkitkan tegangan bolak-balik dari 16-25 Hz, 70 V dengan jalan memutar pada engkol magnet dengan kecepatam yang cukup.
Alat pemutar adalah sebuah alat, yang memutuskan arus saluran sesuai dengan sebuah ketentuan untuk memanggil pihak yang dipanggil memutar nomor dari pihak yang dipanggil.

C.    TERMINOLOGI SISTEM TELEPON
Termonologi telepon yaitu,istilah - istilah yang sering digunakan saat melakukan sambungan telepon jarak jauh maupun lokal.Termonologi telepon terbagi menjadi 10 macam yaitu.
a.      City Calls (Hubungan Lokal)
      Yaitu pembicaraan telepon yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain dalam satu kota.Contohnya,penggunaan telepon umum pada satu tempat ke tempat lain dengan jarak yang tidak jauh.
b. Long Distance Call (Telepon Jarak Jauh)
      Permintaan percakapan telepon ke kota lain dalam satu pulau atau satu negara (hubungan interlokal).
c. Direct Line
Yaitu percakapan telepon yang dilakukan seseorang tanpa melalui operator telepon.Misalnya menggunakan telepon genggam atau yang biasa disebut Handphone.
d. Toll Free Calls
Yaitu percakapan telepon di luar atau dalam negeri dengan sistem pelayanan otomatis, yang biayanya dibebankan pada orang yang dihubungi.
e. Sambungan Langsung Internasional (SLI)
Yaitu jasa layanan telepon ke luar negeri dari telepon tetap yang dapat diakses langsung oleh pelanggan, hanya dengan menekan kode akses tanpa bantuan operator

D.    JARINGAN LOKAL
Pengertian Jaringan Lokal Akses Tembaga
Jaringan lokal akses tembaga ( JARLOKAT ) merupakan suatu jaringan telekomunikasi menggunakan kabel dengan media transmisi berupa kabel tembaga. Jaringan kabel itu sangat berperan penting dalam menentukan kualitas penyaluran informasi, terutama yang menggunakan kabel sebagai media transmisiya.
Struktur Jaringan
Struktur jaringan kabel lokal dimulai dari Rangka Pembagi Utama (RPU) hingga pesawat telepon pelanggan.
1.      Rangka Pembagi Utama (RPU)/ Main Distribution Frame (MDF)
2.      Rumah Kabel (RK)
3.      Kotak Pembagi (KP) / Distribution Point (DP)
4.      Kotak Terminal Batas (KTB)
5.      Soket/Roset
6.      Kabel Primer
7.      Kabel Sekunder
8.      Kabel Saluran Penanggal
Untuk penjelasannya :

1.      Rangka Pembagi Utama (RPU)/Main Distribution Frame (MDF)
RPU berbentuk blok-blok terminal yang terdapat dalam gedung STO (Sentral TeleponOtomat) atau Sentral Lokal. RPU/MDF biasanya terletak di bawah ruang sentral telepon untuk gedung STO bertingkat. Sedangkan, untuk gedung STO tidak bertingkat, MDF diletakkan di samping ruang sentral telepon. Di bawah MDF terdapat ruang bawha tanah yang dipasang rangka besi (Cable Chamber) untuk menenmpatkan kabel-kabel primer dari luar gedung sebelum didistribusikan ke MDF.

Fungsi MDF :
1.      Tempat Penyambungan Kabel Primer dengan Kabel Sentral
2.      Tempat Pengetesan
3.      Fleksibelitas Saluran, artinya dapat ditukarpasangkan kabel sentral dengan kabel primer dengan menggunakan kabel jumper wire.
4.      Tempat meletakkan pengaman jaringan.

Bentuk MDF :
Berupa kerangka besi untuk menempatkan blok-blok terminal horizontal dan vertikal.Blok terminal vertikal terletak di sisi pelanggan pada rangka MDF dan berfungsi sebagai tempat diterminasikannya kabel primer. Blok terminal vertikal yang ada biasanya memiliki kapasitas 25 pasang urat kabel, 50 pasang urat kabel dan 100 pasang urat kabel. Sementara Blok terminal horizontal terletak pada sisi sentral di rangka MDF dan berfungsi sebagai tempat diterminasikannya kabel dari sentral (kabel sentral). Blok terminal vertikal dan blok terminal horizontal dihubungkan dengan dengan menggunakan kabel jumper wire, yaitu kabel tembaga polietelin.

2. Rumah Kabel (RK)
Rumah Kabel atau RK merupakan sebuah terminal untuk tempat terminasi kabel primer dan sekunder. Biasanya bentruknya berupa kotak tertutup berwarna abu-abu yang terletak dipinggir jalan. Di bagian pintu depan terdapat kode untuk RK tersebut. Pengkodeannya adalah dimulai dengan kode R*** STO ***. Kode R dan STO adalah kode untuk RK pada wilayah tertentu di STO tertentu
Fungsi RK :
1.      Tempat membagi kabel primer menjadi beberapa kabel sekunder. Misalnya kabel primer memiliki kapasitas 1000 pair kabel, maka akan dibagi ke 5 wilayah sekunder, sehingga setiap kabel sekunder akan memiliki kapasitas 200 pair.
2.      Titik sambung antara kabel primer dengan kabel sekunder
3.      Tempat pengetesan saat melokalisir gangguan
4.      Tempat mentanahkan lapisan pelindung elektris, yaitu aluminium foil pada kabel.
5.      Fleksibelitas saluran, artinya setiap pasanga urat kabel primer dapat ditukarpasangkan dengan kabel sekunder.
Bahan RK :
Besi atau fiberglass dengan bentuknya bulat lonjong atau kotak persegi dan berwarna abu-abu

3. Kotak Pembagi (KP)
KP adalah terminal kabel tempat penyambungan kabel sekunder dengan slauran penanggal. KP biasanya terletak di atas tiang, namun ada juga beberapa KP yang terletak di dinding dan bawah tanah
Fungsi KP :
1.      Tempat penyambungan kabel sekunder dengan slauran penanggal
2.      Tempat pengetesan atau melokalisir gangguan
3.      Tempat mutasi jaringan yang menuju rumah pelanggan
4.      Fleksibelitas saluran, artinya setiap pasang urat kabel sekunder bisa ditukarpasangkan dengan setiap pasang saluran penaggal.
Jenis KP :
1.      KP Tiang
2.      KP Dinding
3.      KP Bawah Tanah (SPBT/ Saluran Penaggal Bawah Tanah)
4.      Kapasitas KP adalah 10 atau 20 pasang. 

4. Kotak Terminal Batas (KTB)
KTB merupakan kotak terminal yang berada pada rumah atau biasanya di dinding rumah. KTB yang biasanya dipasang adalah berbentuk kotak berwarna abu-abu di temepl di dinding sebagai lanjutan terminasi dari KP.
Fungsi KTB :
·         Tempat terminasi saluran penanggal dengan kabel rumah
·         Batas tanggung jawab PT. Telkom dan tanggung jawab pelanggan. Jadi, segala kerusakkan yang terjadi hingga KTB merupakan tanggung jawab PT. Telkom dan tanggung jawab dari KTB hingga pesawat telepon adalah tanggung jawab pelanggan. Dalam hal ini kabel rumah juga merupakan tanggung jawab pelanggan dan PT. Telkom hanya melakukan pemeliharaan rutin hingga KP.
·         Fleksibelitas saluran dan bisa dimodifikasi menjadi sistem PABX.
·         Mempermudah melokalisir gangguan di sisi rumah pelanggan.
5. Soket/Roset
Soket/roset merupakn sebuah terminal 1 pair to 1 pair (pada umumnya), namun ada juga yang 1 pair to beberapa pair, dimana kabel rumah tersebut akan diterminasi di roset dan setelah itu akan dihubungkan ke pesawat telepon.
6. Kabel Primer
Kabel primer  adalah akbel yang menghubungkan RPU dengan RK pada jaringan catu tidak langsung atau RPU dengan mini RPU pada jaringan catu langsung.
Kapasitas kabel primer yang digunakan pada awalnya mulai dari 100 pair hingga 2400 pair (foam skin), namun saat ini kabel primer kapasitas 100 pair sudah tidak digunakan lagi. Jadi kapasitas kabel primer yang digunakan saat ini adalah mulai dari 400 pair hingga 2400 pair (foam skin).
Pemasangan kabel primer ada 2, yaitu :
1.      Sistem tanam langsung
2.      Melalui polongan pipa PVC yang dicor beton atau yang sering disebut dengan sistem Duct.
Penamaan kabel primer adalah P1, P2, P3, P4, dan seterusnya, dimana P1 merupakan penamaan untuk kabel primer paling jauh.
7. Kabel Sekunder
Kabel sekunder merupakan kabel yang menghubungkan antara RK dan KP. Kapasitasnya adalah 10 pair hingga 200 pair urat kabel. Diameter urat kabel yang digunakan adalah mulai dari 0.4 mm, 0.6 mm dan 0.8 mm. Namun, saat ini untuk urat berdiameter 0.4 mm sudah tidak digunakan lagi karena saat ini diperlukan urat kabel yang bisa voice dan data. Untuk urat kabel berdiameter 0.4 mm biasanya dikhususkan untuk aplikasi voice, sedangkan urat berdiameter 0.6 mm dapat digunakan untuk aplikasi voice dan data.
Pemasangan kabel sekundernya ada 2 cara, yaitu dengan sistem tanam langsung dan sistem di atas tanah (kabel udara).
8. Kabel Saluran Penanggal
Kabel saluran penanggal berfungsi menghubungkan KP dengan KTB. Kabel yang digunakan adalah kabel DW (Drop Wire). Jarak kabel Drop Wire terjauh adalah 250 meter. Dengan jarak 250 meter itu, maka maksimal diperlukan tiang adalah :
Banyaknya tiang = Jarak terjauh / 50
Banyaknya tiang = 250 / 50 = 5 tiang
Pada rumus terdapat pembagian 50 karena jarak maksimal antara tiang itu adalah 50 meter.

E.     KONSEP PENYAMBUNGAN (SISTEM SWITCHING)
Dalam bahasan ini akan dijelaskan cara kerja sistem switching antara pelanggan-pelanggan dan pusat switch. Pada dasarnya sistem switching terbagi atas sistem switching manual dan sistem switching otomatis.
Sistem Switching Manual
Pada sistem switching manual saluran-saluran komunikasi berakhir pada papan sambung, dimana satu sama lain dapat dihubungkan oleh seorang operator secara manual. Ada dua macam papan sambung, papan sambung mangneto atau battery lokal (lokal battery, LB) dan papan sambung battery sentral (common battery, central battery, CB).
Papan sambung LB dihubungkan melalui sirkuit langganan ke pesawat telepon pelanggan, pesawat telepon dilengkapi dengan primary cell untuk keperluan pembicaraan (arus caatu untuk mikropon) dan generator arus bel untuk kepentingan panggilan ke papan sambung. Papan sambung CB merupakan suatu kemajuan atas papan sambung LB, mengingat atas mudahnya pelayanan dan pemeliharaannya. Sistem ini menggunakan storage battery untuk keperluan pembicaraan (arus catu untuk mikropon) dan hubungan, yang pemasangannya dipusatkan di kantor dimana papan sambung berada. Papan sambung CB dipergunakan untuk melayani sirkuit-sirkuit pelanggan, tetapi juga dipergunakan sebagai meja interlokal dan meja penerangan.

Sistem Switching Otomatis
Sistem Otomatis Step by step. Pulsa-pulsa yang dikirim dari roda pilih pesawat telepon, menggerakkan alat penyambung dan pemilihan dilakukan oleh setiap angka (digit) yang dikirim secara beruntun mulai dari angka pertama sampai angka terakhir.
Switching otomatis common control. Dalam sistem ini, bagian yang membentuk saluran hubungan pembicaraan dan bagian yang mengatur atau mengontrol saluran hubungan pembicaraan terpisah sama sekali dan baagian yang mengontrol saluran hubungan pembicaraan dipakai secara bersama (common).
Jika pihak pemanggil mengangkat handset, maka dengan bekrjanya sirkuit pelanggan yang mengangkat handset tadi, sirkuit pengontrol (control circuit) akan mencari pihak pemanggil. Pihak pemanggil akan dihubungkan dengan suatu register. Register akan mengirimkan nada pilih (dial tone) ke pihak pemanggil sebagiai tanda bahwa dia boleh meluai metutar roda pilih ( atau mengirm sinyal melalui tombol tekan, push button).
Apabila register selesai menerima informasi daari pihak pemanggil, control circuitmencari pihak yang dipanggil dan bila tidak sibuk, menghubungkan pihak pemanggil dengan pihak yang dipanggil.

F.     SISTEM PENOMORAN
Untuk dapat mengadakan suatu hubungan antara dua tempat tertentu melalui switch, maka diperlukan nomor-nomor pengenal. Diinginkan agar nomor-nomor pengenal itu sederhana dan mudah.
Pada prinsipnya dengan jalan memilih atau memutar nomor kantor lokal dan nomor pelanggan, permintaan percakapan antara pelanggan-pelanggan dalam suatu service lokal memerlukan toll discrimiating number (nol), nomor interlokal, nomor kantor lokal dan nomor pelanggan. Untuk permintaan percakapan dalam negeri, jumlah angka paling banyak sembilan tidak termasuk toll discriminating number.
Untuk sistem pernomoran dengan 4 digit, dapat melayani jumlah pelanggan secara teoritis sebanyak 10.000 dengan nomor-nomor bergerak dari 0000 samapi dengan 9999. Tetapi biasanya ada angka-angka yang tidak digunakan, yaitu angka yang digunakan untuk kepentingan-kepentingan lain. Misalnya 0 sebagai angka pertama untuk interlokal, 911 untuk ambulan, 108 untuk informasi dan sebagainya. Sehingga paling tidak maksimum hanya sekitar 8000 nomor yang digunakan untuk pelanggan.
Pemanggilan Internasional
Pada panggilan ini diperlukan beberapa nomor awal yang harus diputar untuk sampai ke nomor pelanggan yang dituju. Berikut adalah bagan untuk pemanggilan internasional :
Akses kode adalah nomor yang harus diputar untuk sampai ke sentral gerbang di negara yang bersangkutan, yang berarti menandakan bahwa pelanggan menginginkan sambungan international.
Tiap-tiap negara mempunyai kode-kode tersendiri. Sedang kode negara merupakan nomor kode negara tersebut yang bisa terdiri dari satu sampai tiga angka atas dasar perjanjian international.

G. PENSINYALAN
Untuk suatu jaringan telepon, pensinyalan (signalling) adalah sesuatu yang membawa informasi yang diperlukan seorang pelanggan agar dapat melakukan sambungan pembicaraan dengan pelanggan yang lainnya.
Jadi pensinyalan adalah suatu bahasa mesin yang memungkinkan suatu penyambungan terjadi dan juga yang memungkinkan suatu perhitungan tarif serta pembubaran sambungan jika pembicaraan selesai.
Ada beberapa klasifikasi dari pensinyalan yaitu:
1.      Klasisifikasi secara umum berdasarkan tempatnya dimana pensinyalan tersebut bekerja. Untuk itu ada 2 macam pensinyalan:
Subscriber signalling, yaitu pensinyalan yang tempatnya terdapat di antara pelanggan dengan sentral switchingnya
Interswitch signalling atau sinyal antar sentral, yaitu pensinyalan yang tempatnya terdapat di antara sentaral dengan sentral lainnya.
2. Klasifikasi dari fungsinya pensinyalan, terbagi menjadi 3 macam sinyal, yaitu:
Supervisory signalling, berfungsi untuk pengawasan keadaan dari saluran dan mengidentifikasikan apakah saluran tersebut sedang dipakai atau tidak.
Register Signalling, berfungsi untuk pengendalian. Pengendalian ini pada waktu pemutaran nomor atau penekanan tombol tekan yaitu untuk mengerjakan atau mengendalikan peralatan penyambungan di sentral.
Audible-visual signalling, berfungsi untuk pemberitahuan ke pelanggan, misalnya tentang keadaan dari saluran yaitu nada sibuk atau kesiapan sentral untuk menerima informasi lebih lanjut yaitu berupa dial tone atau pemanggilan pelanggan berupa bel.
3.   Klasifikasi berdasarkan cara pengirimannya, terbagi menjadi 2, yaitu:
·         Link by link signalling, bila sinyal dikirimkan seluruhnya oleh sentral ke sentral berikutnya, dan setelah diolah oleh sentral tersebut kemudian seluruhnya dikirimkan lagi ke sentral berikutnya. Cara ini memerlukan waktu yang lama tetapi peralatan yang dipakai lebih sederhana.
·         End to end signalling, adalah bila sinyal selalu dikirimkan dari sentral awal ke sentral berikutnya setelah diolah kembali sentral awal yang mengirimkan sinyal yang diperlukan oleh sentral berikutnya. Waktu yang diperlukan lebih pendek namun membutuhkan peralatan yang lebih rumi

Contoh Soal
1.      Jelaskan menggunakan blok diagram yang diberikan suatu sistem sederhana dari komunikasi telepon dan telegraf.
Jawaban.
1.      Gelombang suara digetarkan dan menjalar melalui udara
2.      Gelombang suara digetarkan dan menjalar melalui udara.
3.      Gelombang suara ditangkap oleh mikropon. Mikropon kemudian mengubah getaran itu menjadi sinyal elektronik analog dengan frekuensi yang sama seperti getaran suara tadi, dan amplitudonya sebanding dengan amplitudo gelombang suara.
4.      Sinyal listrik kemudian ditransmisikan sepanjang kawat penghantar (bila jarak tidak terlampau jauh). Pada bagian yang lain, sinyal listrik dikuatkan.
5.      Hasil penguatan diumpankan ke loudspeaker (pengeras). Bagian ini adalah kebalikan dari kerja mikropon, yaitu: mengubah sinyal listrik kembali menjadi suara.
6.      Sistem telepon yang utuh selalu mempunyai bagian pengirim dan bagian penerima.
7.      Dalam sistem telepon yang sesungguhnya, suara yang dihasilkan pada bagian penerima akan sama dengan suara saat dikirimkan melalui mikropon. Ada dua alasan sehingga penggunaan sistem tersebut tidak menjadi kendala:  Derau (noise) listrik tidak begitu mengganggu.

2.      Sebutkan struktur jaringan kabel lokal dari rangka pembagi utama (RPU) hingga pesawat telepon pelanggan ?
1.      Rangka Pembagi Utama (RPU)/ Main Distribution Frame (MDF)
2.      Rumah Kabel (RK)
3.      Kotak Pembagi (KP) / Distribution Point (DP)
4.      Kotak Terminal Batas (KTB)
5.      Soket/Roset
6.      Kabel Primer
7.      Kabel Sekunder
8.      Kabel Saluran Penanggal

3.      Jelaskan  penerima dan pengirim dari dasar telepon?
·         Pengirim adalah pada dasarnya sebuah alat untuk mengubah sebuah gelombang suara dari pembicaraan menjadi arus listrik. Atau dengan kata lain pengirim merupakan sebuah transducer yang biasa disebut dengan mikropon.
·         Penerima telepon dalah sebuah alat untuk memproduksi kembali gelombang suara dengan sebuah membran getar, yang dioperasikan oleh arus bicara. Arus bicara ini dikirim oleh pihak yang memanggil.





Komentar

  1. As claimed by Stanford Medical, It is really the ONLY reason this country's women live 10 years more and weigh on average 19 kilos less than us.

    (By the way, it has NOTHING to do with genetics or some hard exercise and really, EVERYTHING to do with "how" they eat.)

    P.S, What I said is "HOW", not "WHAT"...

    CLICK this link to discover if this easy questionnaire can help you release your real weight loss potential

    BalasHapus
  2. CASINO & GAMING CO-OPOLUS - JT Marriott International
    CASINO & GAMING CO-OPOLUS - JT Marriott International offers over 삼척 출장안마 115 CASINO & GAMING 의정부 출장샵 CO-OPOLUS 거제 출장마사지 accommodation 계룡 출장샵 & entertainment venues. 통영 출장안마

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer