THYRISTOR. Electrical Engineering. IST AKPRIND Yogyakarta

THYRISTOR
SCR, DIAC, Dan TRIAC

Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk
mengikuti mata kuliah Pengetahuan Bahan Listrik




akprind.png



Disusun oleh:

            Gusnel Adelius Sihite            161041049
            Indra Kristian                        161041013
            Fredson Buli Mangalla’        161041035
            Elias Stefanus Tewa              161041018


PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat, rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Thyristor” ini, meskipun masih banyak kekurangan.
Makalah ini kami buat untuk menambah wawasan, bagi pembaca pada umumnya. Kami mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang membantu kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih pada dosen pengampu mata kuliah “Pengetahuan Bahan Listrik” , Dyah Anggun Sartika, S.T., M.Eng yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu kami meminta maaf atas ketidaksempurna makalah ini dan juga memohon kritik dan saran untuk  agar bisa lebih baik lagi dalam membuat makalah ini. Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa memberikan manfaat untuk diri sendiri, teman-teman, serta orang lain.




Yogyakarta, 27 September 2017



Penulis





DAFTAR ISI
HALAMAN  JUDUL..................................................................................    I
KATA PENGANTAR................................................................................    II
DAFTAR ISI................................................................................................ III
BAB I PENDAHULUAN
1.1 .Latar Belakang Masalah......................................................................  1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3. Maksud dan Tujuan..............................................................................2
1.4. Manfaat................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Thyristor.............................................................................  3
2.2. Aplikasi Thyristor..................................................................................4
2.3. Karakteristik Thyristor.........................................................................  4
2.4. Jenis-Jenis Thyristor.............................................................................  5
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.......................................................................................... 13
3.2. Saran....................................................................................................13
DAFTARPUSTAKA..................................................................................   14


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Thyristor adalah komponen semi konduktor dengan sedikitnya tiga sambungan PN.Operasi thyristor sama dengan operasi dari saklar. Seperti saklar, thyristor mempunyaidua keadaan yaitu keadaan ON (menghantarkan) dan OFF (tidak menghantarkan).Secara umum, thyristor dibagi menjadi tiga, yaitu SCR, DIAC,  dan TRIAC
SCR yang merupakan alat semikonduktor empat lapis, terdiri dari dua transistor dan menggunakan tiga kaki,anoda, katoda, dan gerbang (gate). Transistor dipakai secara luas sebagai sakelar pada rangkkaian digital Dan dalam hal lain-lain seperti pengendalian daya yang agak besar. Namun, kelemahan utamanya adalah bahwa transistor memerlukan arus basis kontinu dan tinggi dalam kedaan ON. Lain halnya dengan piranti semikonduktor berlapis banyak yang disebut thyristor yang mempunyai kemampuan pengendalian daya besar dengan energi kendali minimum.     
Oleh karena itu, piranti ini biasa dipakai pada penerapan canggih seperti   penyearahan pengendalian laju motor listrik dengan tingkat daya dari beberapa miliWatt hingga ratusan kiloWatt

1.2   Rumusan masalah
Beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1.      Apa pengertian thyristor?
2.      Apa saja aplikasi thyristor Secara umum?
3.      Bagaimana karakteristik thyristor?
4.      Apa saja jenis-jenis thyristor?


1.3  Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu:
1.      Mengetahui pengertian thyristor
2.      Mengetahui aplikasi thyristor Secara umum
3.      Mengetahui karakteristik thyristor
4.      Mengetahui jenis-jenis thyristor

1.4  Manfaat
Makalah ini diharapkan berguna untuk memberikan sumbangan terhadap usaha peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan bagi mahasiswa  Teknik Elektro INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND  tentang thyristor.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Thyristor
Kata thyristor diambil dari bahasa yunani yang berarti pintu. Thyristor adalah komponen aktif elektronika yang digunakan seperti halnya pintu yaitu untuk menahan arus AC . Penggunaan thyristor pada rangkaian elektronik pada umumnya digunakan sebagai saklar.  Thyristor merupakan komponen semikonduktor yang dibuat dari jenis silikon. Jenis thyristor yang sering dipakai ada tiga, yaitu: SCRDIAC, dan TRIAC.



Gambar 2.1 Simbol thyristor




Gambar 2.2 bentuk fisik thyristor



2.2   Aplikasi thyristor secara umum
Pengaplikasian thyristor secara umum sebagai berikut:
·         Mengontrol kecepatan dan frekuensi
·         Penyearahan
·         Pengubahan daya
·         Manipulasi robot
·         Kontrol temperatur
·         Kontrol cahaya

2.3  Karakteristik thyristor
Karakteristik thyristor dapat dilihat pada Gambar 2.3 diperlihatkan bahwa thyristor mempunyai 3 keadaan atau daerah, yaitu :
·      Keadaan pada saat tegangan balik (daerah I)
·      Keadaan pada saat tegangan maju (daerah II)
·      Keadaan pada saat thyristor konduksi (daerah III)

                                                      
                        Gambar 2.3  Karakterisitik Thyristor
Pada daerah I, thyristor sama seperti diode, dimana pada keadaan ini tidak ada arus yang mengalir sampai dicapainya batas tegangan tembus (Vr). Pada daerah II terlihat bahwa arus tetap tidak akan mengalir sampai dicapainya batas tegangan penyalaan (Vbo). Apabila tegangan mencapai tegangan penyalaan, maka tiba – tiba tegangan akan jatuh menjadi kecil dan ada arus mengalir. Pada saat ini thyristor mulai konduksi dan ini adalah merupakan daerah III. Arus yang terjadi pada saat thyristor konduksi, dapat disebut sebagai arus genggam (IH = Holding Current). Arus IH ini cukup kecil yaitu dalam  miliampere.  Untuk membuat thyristor kembali off, dapat dilakukan dengan menurunkan arus thyristor tersebut dibawah arus genggamnya (IH) dan selanjutnya diberikan tegangan penyalaan.

2.4  Jenis-jenis thyristor
·         SCR  (Silicon Control Rectifier)
SCR  (Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR dibangun atas 4 lapisan semikonduktor, yaitu lapisan P-N-P-N (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda. Lapisan-lapisan itu tersusun sedemikian rupa, sehingga pintu “gate” disambungkan pada salah satu lapisan semikonduktor P, yaitu lapisan P bagian dalam.
SCR masih termasuk keluarga semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. SCR yang hanya dapat dilewati arus listrik dari satu arah. SCR memiliki tiga terminal, yaitu anoda (A), katoda(K), dan gate(G). Sebagai pengendalinya adalah gate (G). SCR sering disebut Thyristor.
Fungsi SCR yaitu:
a.       Sebagai rangkaian saklar (switch control)
b.      Sebagai rangkaian pengendali (remote control)

SCR banyak digunakan dalam rangkaian elektronika daya. SCR dapat digunakan dengan sumber masukan dalam bentuk arus bolak-balik (AC) maupun arus searah (DC). SCR dalam rangkaian elektronika daya dioperasikan sebagai saklar. Struktur SCR terbentuk dari dua buah junction PNP dan NPN. Untuk memudahkan analisa, SCR dapat digambarkan sebagai dua transistor yang NPN dan PNP yang dirangkai sebgai berikut.



Gambar 2.4 struktur SCR

Cara kerja dari SCR yaitu: saat tidak dialiri arus listrik, SCR akan berada di keadaan OFF. Saat terminal gate-nya dialiri arus rendah, SCR akan menjadi ON dan menghantarkan arus listrik dari anoda (A) ke katoda (K) da ke katoda. Meskipun arus listrik gate-nya dihilangkan, SCR akan tetap dalam keadaan ON hingga arus yang mengalir dari anoda (A) ke katoda (K) tersebut juga dihilangkan atau 0 V.

·         TRIAC (triode  alternating current)
TRIAC adalah perangkat semikonduktor berterminal tiga yang berfungsi sebagai pengendali arus listrik.  TRIAC tergolong sebagai thyristor yang berfungsi sebagai pengendali atau Switching. TRIAC memiliki kemampuan yang dapat mengalirkan arus listrik ke kedua arah (bidirectional) ketika dipicu. Terminal Gate TRIAC hanya memerlukan arus yang relatif rendah untuk dapat mengendalikan aliran arus listrik AC yang tinggi dari dua arah terminalnya. TRIAC sering juga disebut dengan Bidirectional Triode Thyristor.Pada dasarnya, sebuah TRIAC sama dengan dua buah SCR yang disusun dan disambungkan secara antiparalel (paralel yang berlawanan arah) dengan Terminal Gerbang atau Gate-nya dihubungkan bersama menjadi satu. Jika dilihat dari strukturnya, TRIAC merupakan komponen elektronika yang terdiri dari 4 lapis semikonduktor dan 3 Terminal, Ketiga Terminal tersebut diantaranya adalah MT1 (Main Terminal 1), MT2 (Main Terminal 2) dan Gate.

Gambar 2.4 TRIAC

TRIAC merupakan komponen yang sangat cocok untuk digunakan sebagai AC Switching (Saklar AC) karena dapat megendalikan aliran arus listrik pada dua arah siklus gelombang bolak-balik AC.  Kemampuan inilah yang menjadi kelebihan dari TRIAC jika dibandingkan dengan SCR. Namun TRIAC pada umumnya tidak digunakan pada rangkaian switching yang melibatkan daya yang sangat tinggi karena karakteristik switching TRIAC yang non-simetris dan juga gangguan elektromagnetik yang diciptakan oleh listrik yang berdaya tinggi itu sendiri.
Beberapa aplikasi TRIAC pada peralatan-peralatan Elektronika maupun listrik antara lain:
a.    Pengatur pada Lampu Dimmer.
b.    Pengatur Kecepatan pada Kipas Angin.
c.    Pengatur Motor kecil.
d.    Pengatur pada peralatan-peralatan rumah tangga yang berarus listrik AC.

·         DIAC (diode alternating current)
DIAC adalah komponen aktif Elektronika yang memiliki dua terminal dan dapat menghantarkan arus listrik dari kedua arah jika tegangan melampui batas break over-nya atau biasan disebut “Bidirectional Thyristor”. DIAC biasanya digunakan sebagai pembantu untuk memicu TRIAC dalam rangkaian AC Switch, DIAC juga sering digunakan dalam berbagai rangkaian seperti rangkaian lampu dimmer (peredup) dan rangkaian starter untuk lampu neon (florescent lamps).
Ditinjau dari segi strukturnya, DIAC terdiri dari 3 lapis semikonduktor yang hampir mirip dengan sebuah Transistor PNP. Berbeda dengan Transistor PNP yang lapisan N-nya dibuat dengan tipis agar elektron mudah melewati lapisan N ini, Lapisan N pada DIAC dibuat cukup tebal agar elektron lebih sulit untuk menembusnya terkecuali tegangan yang diberikan ke DIAC tersebut melebihi batas breakover (VBO) yang ditentukannya. Dengan memberikan tegangan yang melebihi batas breakover-nya, DIAC akan dapat dengan mudah menghantarkan arus listrik dari arah yang bersangkutan. Kedua Terminal DIAC biasanya dilambangkan dengan A1 (Anoda 1) dan A2 (Anoda 2) atau MT1 (Main Terminal 1) dan MT2 (Main Terminal 2).


Gambar 2.5 Struktur dasar DIAC serta simbolnya

Cara Kerja DIAC: Pada prinsipnya, DIAC memiliki cara kerja yang mirip dengan dua Dioda yang dipasang paralel berlawanan seperti gambar Rangkaian Ekuivalen diatas. Apabila tegangan yang memiliki polaritas diberikan ke DIAC, dioda yang disebelah kiri akan menghantarkan arus listrik jika tegangan positif yang diberikan melebihi tegangan breakover DIAC. Sebaliknya, apabila DIAC diberikan tegangan positif yang melebih tegangan breakover DIAC dari arah yang berlawanan, maka dioda sebelah kanan akan menghantarkan arus listrik. Setelah DIAC dijadikan ke kondisi “ON” dengan menggunakan tegangan positif ataupun negatif, DIAC akan terus menghantarkan arus listrik sampai tegangannya dikurangi hingga 0 (Nol) atau hubungan pemberian listrik diputuskan.

·         SCS (silicon controlled switch)
SCS (Silicon Controlled Switch) adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai pengendali atau sakelar (switch). SCS (Silicon Controlled Switch) memiliki 4 kaki terminal dan dirancang untuk dapat memutuskan arus listrik apabila kaki tambahannya yaitu kaki terminal Gerbang Anoda (Anode Gate) diberikan tegangan positif. Keempat kaki terminal tersebut adalah Katoda, Anoda, Gerbang dan Gerbang Anoda. Namun ada juga rangkaian ataupun produsen yang menyebutkannya berbeda, dimana Katoda (Cathode) akan disebut sebagai Emitor (Emitter), Gerbang (Gate) akan disebut sebagai Basis (Base) dan gerbang anoda (Anode Gate) akan disebut sebagai kolektor. Komponen SCS ini juga dapat dipicu untuk menghantarkan arus listrik apabila kaki Gerbang Anodanya ini diberikan tegangan negatif. Cara kerjanya SCS hampir sama dengan SCR yaitu dapat mengaktifkannya dengan memberikan tegangan positif pada kaki terminal Gate (Gerbang). Komponen SCS ini pada umumnya digunakan pada rangkaian-rangkaian Elektronika seperti rangkaian pengendali lampu, rangkaian logika, rangkaian pengendali daya, rangkaian counter, rangkaian-rangkaian lainnya yang memerlukan fungsi menghantarkan arus listrik (ON) dan memutuskan arus listrik (OFF) dengan dua pengendali Input yang berbeda.

Gambar 2.6  struktur dasar SCS dan rangkaian Ekuivalen SCS yang menggunakan dua transistor bipolar.

Saat tegangan positif diberikan ke terminal Gate (Gerbang), transistor NPN akan berubah menjadi ON sehingga arus listrik akan mengalir ke basis transistor PNP dan mengakibatkan transistor NPN berubah menjadi ON juga. Dengan demikian, kedua transistor berada dalam kondisi ON sehingga dapat menghantarkan arus listrik dari Anoda ke Katoda (SCS berada dalam kondisi ON). 
SCS akan terus menghantarkan arus listrik (ON) hingga arus listrik mengalir dari Anoda ke Katoda tersebut diputuskan atau membalikan polaritas anoda dan katoda ataupun memberikan tegangan positif ke terminal Anode Gate (Gerbang Anoda) yang kemudian menyebabkan SCS berubah menjadi OFF.
Selain menggunakan terminal Gate (Gerbang), juga dapat menggunakan Terminal Gerbang Anoda (Anode Gate) untuk memicu SCS menjadi ON yaitu dengan memberikan tegangan negatif pada gerbang anoda tersebut. Pada saat terminal Gerbang Anoda diberikan tegangan negatif, transistor PNP akan menjadi ON dan memberikan arus listrik ke transistor NPN sehingga transistor NPN ini juga berubah menjadi ON. Dengan demikian, perangkat SCS ini berada di kondisi ON dan dapat mengalirkan arus listrik dari Anoda ke Katoda. Untuk menonaktifkan SCS, kita perlu memutuskan arus listrik yang mengalir dari Anoda ke Katoda atau membalikan polaritas pada Anoda dan Katoda ataupun memberikan tegangan positif ke terminal gerbang anoda.

·         Fast switching thyristor
Fast switching thyristor adalah thyristor yang memiliki waktu turn off yang cepat, umunya dalam daerah 5 sampai 50 µs bergantung pada daerah tegangannya. Tegangan jatuh forward pada keadaan on berfariasi kira-kira seperti fungsi invers dari turn off time t. Biasanya Thyristor ini digunakan pada penerapan teknologi pensaklaran kecepatan tinggi dengan forced commutation.
Thyristor ini memiliki dv/dt yang tinggi, biasanya 1000V/µs dan di/dt sebesar 1000 A/ µs. Turn off yang cepat dan di/dt yang tinggi akan sangat penting untuk mengurangi ukuran dan berat dari komponen rangkaian reaktif dan/atau commutating. Tegangan keadaan on dari thyristor 2200 A, 1800 V, dan waktu turn off sangat cepat, sekitar 3 sampai 5 µs, biasa dikenal sebagai asymmetrical thyristor (ASCRT).

·         SITH (Static Induction Thyristor)
SITH biasanya dihidupkan dengan memberikan tegangan gerbang positif seperti thyristor biasa dan dimatikan dengan memberikan tegangan negatif pada gerbangnya. SITH merupakan devais dengan pembawa muatan minoritas. Akibatnya, SITH memiliki resistansi/tegangan jatuh keadaan on yang rendah dan dapat dibuat dengan rating tegangan dan arus yang lebih tinggi.
SITH memiliki kecepatan switching yang tinggi dengan kemampuan dv/dt dan di/dt yang tinggi. Waktu switchingnya berada pada orde 1 sampai dengan 6 µs. Rating tegangan dapat mencapai 2500 V dan rating arus dibatasi 500 A. Devais ini sangat sensitive terhadap proses produksi, gangguan kecil pada proses produsi akan menghasilkan perubahan yang besar pada karakteristik devais.
·         LASCR (Light-Activated Silikon Controlled Rectifier)
Devais ini dihidupkan dengan memberikan radiasi cahaya langsung ke wafer silicon. Pasangan electron-hole yang terbentuk selama proses radiasi akan menghasilkan arus trigger pada pengaruh medan elektris. Struktur gerbang dirancang untuk menghasilkan sensitivitas gerbang yang cukup untuk triggering dengan sumber cahaya praktis.
LASCR digunakan untuk pemakaian arus dan tegangan yang tinggi. LASCR menyediakan isolasi elektris penuh antara sumber cahaya pen-trigger dan devais switching dari converter daya, dengan potensial mengambang tinggi hingga beberapa kilo volt. Rating tegangan dari LASCR dapat setinggi 4 kV, 1500 A dengan daya cahaya pen-trigger kurang dari 100 mW. Di/dt yang umum adalah 250 A/µs dan dv/dt dapat setinggi 2000 V/µs.
  

BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
·         Thyristor adalah komponen elektronika yang biasa digunakan untuk pensaklaran dan pengendalian daya AC.
·         Thyristor dapat berubah dengan sangat cepat dari kondisi menghantar ke kondisi tidak menghantar.
·         Thyristor terdiri dari anoda, katoda, dan gerbang.
·         Thyristors Tidak akan menghantar jika tidak ada arus bias maju pada gerbang.
·         Thyristor biasanya digunakan sebagai saklar/bistabil.
·         Thyristors akan berhenti menghantar jika tegangan nol atau arus berhenti pada gerbang.

3.2 Saran
Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan yang diinginkan akan tercapai maka disarankan kepada rekan-rekan mahasiswa khususnya jurusan Teknik Elektro INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA dapat memahami terlebih dahulu mengenai komponen-komponen elektronika yaitu Thyristor serta dapat mengetahui fungsi dan cara kerja dari komponen eletronika tersebut.



DAFTAR PUSTAKA

  (Diakses pada tangga 22 september 2017)
(Diakses pada tangga 22 september 2017)
(Diakses pada tangga 22 september 2017)
(Diakses pada tangga 22 september 2017)
thyristor.html (Diakses pada tangga 22 september 2017)
(Diakses pada tangga 22 september 2017)





Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer